Becak berjajar menunggu penumpang, harap rezeki di hari ini, becak cemas hampa, dapur istri hanya air mendidih tanpa beras. Becak melayang, penumpang senang, keringat bercampur bayang sesuap nasi. Becak melaju kencang tanpa penumpang, gemerincing perut lapar , hanya sekilogram beras.Becak menanti , berrebut, dan kadang semrawut, becak digalang truk , dibuang laut. Duhai teman bukankah sama dengan kita makan untuk hidup ,betapa susahnya mendapatkan makan. Beri kesempatan rezeki, teman.Agus w
Jumat, 30 November 2012
Selasa, 09 Oktober 2012
Rabu, 19 September 2012
Senin, 10 September 2012
Rabu, 29 Agustus 2012
Senin, 27 Agustus 2012
Becak disekitar kita, Karya : Agus Warsono
Becak berjajar menunggu penumpang,
harap rezeki di hari ini,
becak cemas hampa,
dapur istri hanya air mendidih tanpa beras.
Becak melayang, penumpang senang,
keringat bercampur bayang sesuap nasi.
Becak melaju kencang tanpa penumpang,
gemerincing perut lapar ,
hanya sekilogram beras.
Becak menanti ,
berrebut,
dan kadang semrawut,
becak digalang truk ,
dibuang laut.
Duhai teman bukankah sama dengan kita makan untuk hidup ,\
betapa susahnya mendapatkan makan.
Beri kesempatan rezeki,
teman.
Becak berjajar menunggu penumpang,
harap rezeki di hari ini,
becak cemas hampa,
dapur istri hanya air mendidih tanpa beras.
Becak melayang, penumpang senang,
keringat bercampur bayang sesuap nasi.
Becak melaju kencang tanpa penumpang,
gemerincing perut lapar ,
hanya sekilogram beras.
Becak menanti ,
berrebut,
dan kadang semrawut,
becak digalang truk ,
dibuang laut.
Duhai teman bukankah sama dengan kita makan untuk hidup ,\
betapa susahnya mendapatkan makan.
Beri kesempatan rezeki,
teman.
Langganan:
Postingan (Atom)